Buruknya laporan ketenagakerjaan Australia memicu anjloknya dollar Australia Pagi ini (12/2). Dibuka di kisaran 0.7715, aussie terperosok hingga terendah 0.7643 terhadap dollar saat artikel ini disusun.
Biro Statistik Australia melaporkan tingkat pengangguran naik dari 6,1 persen menjadi 6,4 persen di bulan Januari, tertinggi sejak Agustus 2002. Detil laporan menunjukkan turunnya pula jumlah pekerjaan sebesar 12.200, lebih rendah dari prediksi para analis dan ekonom.
Kepercayaan investor terhadap aussie terus memudar seiring lesunya perekonomian, pelonggaran moneter bank sentral dan meningkatnya volatilitas. Bank Sentral Australia (RBA) diharapkan akan kembali memangkas suku bunganya, kemungkinan pada bulan Maret mendatang.
Di pihak lain, dollar AS justru mendapatkan support dari kemungkinan pengetatan moneter oleh Federal Reserve.
Anggota FOMC Jeffrey Lacker sebelumnya mengatakan kenaikan suku bunga pada bulan Juni adalah opsi yang menarik. Hampir senada, Presiden San Fransisco Fed John Williams mengatakan kondisi ekonomi AS mendekati titik yang wajar untuk mulai memikirkan normalisasi kebijakan.
The Fed belum pernah menaikkan suku bunganya sejak 2006, dan bahkan memangkasnya ke level mendekati nol guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi di tengah krisis finansial.
Terkait aussie, perhatian akan tertuju pada testimoni Gubernur RBA Glenn Stevens di depan Komisi Ekonomi DPR Jumat pukul 5.30 WIB. Stevens diharapkan akan memberikan tambahan petunjuk tentang arah kebijakan bank sentral pada kesempatan tersebut. (atz)
Yahya
Web & Research Manager
PT. Victory International Futures
www.viftrade.com
Setelah sambutan selesai, kegiatan selanjutnya adalah Pemotongan Tumpeng Pertama yang dilakukan o....
Review 2020
Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau&....
Jakarta Futures Exchange (JFX), 19 Agustus 2021. Genap 76 tahun Kemerdekaan R....
Pada tanggal 30 Januari 2018 JFX menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) ....